POLA ASUH ANAK AGAR MANDIRI

POLA ASUH ANAK AGAR MANDIRI

POLA ASUH ANAK AGAR MANDIRI

Cara Mendidik Anak

Pola Asuh Anak Agar Mandiri - Mendidik anak merupakan tugas orang tua. Pola asuh orang tua berdampak langsung pada kepribadian sang anak yang akan dibawa hingga anak dewasa. Sudah semestinya orang tua memberikan kasih sayang, mengajarkan budi pekerti yang baik dan nilai – nilai keagamaan agar anak memiliki kepribadian yang baik, perilaku sopan, serta dapat diandalkan. 

Namun tidak jarang kasih sayang orang tua dengan memberikan segala keinginan sang anak dan menyediakan beragam fasilitas akan berdampak yang kurang baik bagi kepribadian sang anak. Lantas bagaimana pola asuh agar anak menjadi pribadi yang mandiri? Simak ulasan berikut ini.

Memberikan Hadiah/ Fasilitas Sesuai Kebutuhan

Saat anak masih bayi sering sekali timbul keinginan memberikan mainan dan fasilitas yang tidak jarang belum dibutuhkan oleh anak. Sebaiknya berikan mainan atau fasilitas kepada anak sesuai dengan kebutuhan berdasarkan usianya. Misalnya anak yang baru bisa duduk jangan dulu dibelikan sepeda roda tiga, bila ada yang menghadiahkannya dapat disimpan terlebih dahulu dan diberikan saat usia yang sudah sesuai. Kemudian untuk merayu anak agar mau makan tidak perlu mengajak anak menaiki wahana (odong-odong) karena hal tersebut membuat anak terbiasa makan di odong-odong. 

Sebaiknya orang tua membelikan kursi makan dan peralatan makan yang menarik dan ajak anak makan bersama orang tua. Bila anak belum mengerti wahana permainan dan belum mengerti jajan, jangan ajarkan hal tersebut kepada anak karena hal tersebut akan mengajarkan anak untuk bersikap konsumtif. 

Tidak Menuruti Semua Keinginan Anak

Saat anak sudah mempunyai keinginan, orang tua perlu memilah mana permintaan anak yang merupakan kebutuhan atau hanya keinginan sesaat yang tidak perlu dipenuhi. Mungkin juga orang tua dapat memenuhi permintaan sang anak tetapi dengan batasan atau meminta anak melakukan sesuatu terlebih dahulu. Misalnya saat anak meminta menaiki wahana permainan, orang tua perlu memberikan batasan waktu atau batasan jumlah permainan. 

Saat meminta jajan, orang tua perlu menegaskan agar anak harus menghabiskan apa yang telah dibeli, selain itu orang tua juga memastikan jajanan yang dibeli tidak sembarangan yang dapat menurunkan kesehatan. Untuk permintaan yang lebih mahal, orang tua perlu memberikan tugas kepada anak misalnya menabung atau menjadi juara kelas. Sikap ini akan melatih anak berfikir untuk mendapatkan sesuatu tidaklah mudah, harus dengan usaha.

Memperkenalkan Tugas dan Kewajiban Anak

Melatih kemandirian anak dapat dengan memperkenalkan tugas dan kewajibannya sebagai anak, orang tua perlu menyesuaikan mana tugas dan kewajiban yang dapat dilakukan sang anak. Melatih kemandirian ini diajarkan sejak kecil, mulai dari merapihkan mainan sendiri setelah selesai bermain, mengambil sepatunya sendiri saat ingin berpergian, dan menaruh piring makannya ke dalam bak cucian piring setelah selesai makan, dan masih banyak lagi. Sehingga diharapkan setelah menginjak usia sekolah anak sudah mampu melakukan segala sesuatu untuk dirinya secara mandiri mulai dari makan, berpakaian, menyiapkan alat sekolah, memakai sepatu, merapihkan kamar dan lain-lain. Orang tua juga perlu memberikan apresiasi saat anak melakukan tugasnya dengan baik, misalnya dengan pujian.

Melatih Bersosialisasi

Anak yang mandiri juga mampu bersosialisasi dengan baik kepada siapapun baik orang yang lebih tua, seumuran, atau yang lebih muda. Orang tua perlu melatih anak bersosialisasi sejak kecil, mulai dari melatih menjawab pertanyaan “siapa namanya” saat ditanya orang, sampai dengan cium tangan orang yang lebih dewasa. Selain itu anak perlu dilatih untuk tidak takut bertemu orang lain, mengucapkan salam, memberikan duit kepada penjual saat membeli dan mengucapkan salam saat bertemu orang. 

Untuk sosialisasi dengan umur sebaya, orang tua perlu mengajak anak ke taman bermain, ajarkan anak untuk menggunakan permainan seperti ayunan secara bergantian dengan teman yang lain. Hal-hal tersebut dapat menumbuhkan kemandirian sang anak. Namun orang tua juga harus memberi tahu anak mengenai batasan kepada orang lain yang baru dikenal jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments